Sales pipeline merupakan salah satu hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin bisnis mengalami peningkatan penjualan. Sales pipeline berhubungan erat dengan kegiatan penjualan, dimana tim sales akan memegang peranan penting dalam proses ini.
Melansir dari Hubspot, sales pipeline adalah sebuah proses manajemen penjualan sistematis melalui berbagai tahapan dalam saluran penjualan (sales funnel). Artinya, dalam proses penjualan terhadap beberapa proses, dimulai dari mendapaptkan leads hingga akhirnya mengkonversi leads tersebut menjadi pelanggan.
Dengan adanya sales pipeline ini, Anda akan lebih mudah dalam melacak pemebeli potensial dan memetakan proses penjualan dengan lebih rinci.
Lalu hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat suatu sales pipeline dalam kegiatan penjualan? Berikut ini merupakan 6 tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat sales pipeline.
1. Prospecting
Prospecting merupakan kegiatan dimana tim penjualan menemukan prospek potensial untuk dijadikan pelanggan dalam bisnis. Kegiatan prospecting ini biasanya dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu:
– Hot Leads : Prospek yang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap produk atau layanan Anda dan membutuhkannya sehingga mereka siap melakukan pembelian.
– Warm Leads: Prospek potensial untuk membeli produk atau layanan Anda, namun belum membutuhkannya.
– Cold Leads: Prospek umum atau target pasar paling luas untuk kegiatan penjualan bisnis Anda.
Tim penjualan perlu mencari prospek dengan mengandalkan berbagai cara seperti, online ads, canvassing, cold-calling, pameran, walk-in dan masih banyak lagi.
2. Qualifying
Setelah menemukan target prospek potensial, Anda harus membuat kualifikasi untuk masing-masing prospek tersebut. Dalam tahapan ini, Anda memerlukan riset pasar untuk mempermudah proses kualifikasi yang Anda lakukan. Setiap prospek yang diperoleh, tidak semuanya akan menjadi prospek potensial dan tim penjualan tentunya memiliki waktu terbatas dalam melakukan kegiatan follow-up. Oleh karena itu, dengan adanya proses kualifikasi ini, Anda dan tim akan lebih fokus dalam memprioritaskan prospek potensial dalam kegiatan penjualan.
3. Contacting
Langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan follow-up atau kontak dengan prospek lolos dalam proses kualifikasi sebelumnya. Pada tahapan ini, tim penjualan harus mampu memberikan kesan pertama yang baik bagi prospek sehingga tercipta suatu hubungan antara tim penjualan dengan prospek. Untuk praktiknya, Anda bisa memulai dengan melakukan follow-up melalui kontak pesan atau telepon.
4. Building Relationship
Setelah memulai kontak awal dalam kegiatan follow-up, Anda akan mendapatkan beberapa prospek yang tertarik dengan produk atau layanan Anda. Langkah yang perlu Anda lakukan adalah membangun kepercayaan antara Anda dengan prospek Anda sehingga peluang Anda dalam melakukan closing meningkat. Membangun hubungan yang baik dengan prospek Anda merupakan hal yang akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan Anda. Jika perlu, Anda bisa menggunakan bantuan Sales Software JALA.ai untuk memudahkan kegiatan follow-up prospek Anda.
5. Proposal Made
Ketika Anda berhasil membangun suatu kepercayaan dengan prospek Anda, Anda akan lebih mudah dalam melakukan penawaran produk atau layanan kepada mereka. Dimulai dengan menjelaskan produks ecara umum, hingga membahasa lebih lanjut tentang kebutuhan dan masalah yang mereka alami dan bagaiman produk atau layanan Anda dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Anda juga dapat meningkatkan jenis informasi seperti keunggulan produk atau layanan Anda dibandingkan dengan kompetitor, potongan harga spesial, dan masih banyak lagi. Disini Anda harus dapat memikat prospek dan dapat mengkonversi warm leads menjadi hot leads.
6. Closing
Closing merupakan proses terakhir. Dalam proses ini, prospek telah menerima penawaran yang Anda berikan dan prospek kini telah berubah menjadi pelanggan. Sales pipeline Anda telah sampai pada tahapan terakhir dimana prospek sudah berhasil Anda konversikan menjadi pelanggan. Namun, apabila prospek tiba-tiba memutuskan untuk tidak membeli, maka segeralah berpindah pada prospek potensial lainnya. Hal ini juga berlaku bagi prospek yang tidak segera menentukan keputusan.
Cara Membuat Sales Pipeline
Setelah mengetahui tahapan dalam pembuatan sales pipeline, kini kita akan membahas tentang bagaimana cara mmebuat sales pipeline yang efektif bagi bisnis Anda.
1. Membuat data pelanggan potensial
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan dalam membuat sales pipeline adalah dengan melakukan pendataan terhadap calon pelanggan potensial. Data pelanggan potensial Anda dengan menganalisis pasar, mencari informasi kontak, dan kebutuhan mereka terhadap produk yang Anda tawarkan.
2. Mencatat proses penjualan
Melakukan pencatatan proses penjualan dalam sales pipeline mendukungperusahaan dalam meningkatkan customer loyalty dan kemungkinan transaksi berulang di waktu mendatang. Anda perlu melakukan pencatatan semua proses mulai dari penawaran pertama kepada leads hingga ketika closing penjualan terjadi.
3. Menentukan target profit
Dengan menggunakan sales pipeline, perusahaan akan dengan mudah melakukan tolak ukur profit melalui penjualan suatu produk. Menentukan target keuntungan juga dapat memudahkan Anda dalam melakukan penghitungan jumlah transaksi di setiap tahapan yang dibutuhkan untuk menentukan mana transaksi yang plaing menguntungkan.
4. Mengumpulkan feedback
Kontribusi dari tim sales dalam memberikan feedback menjadi hal penting untuk membuat sales pipeline yang efektif. Hal ini bertujuan untuk melibatkan seluruh tim dalam prose spenjualan untuk memberikan masukan terhadap pengembangan tahapan penjualan. Feedback ini akan membuat Anda lebih mudah untuk melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan strategi bisnis pada periode berikutnya.
5. Pastikan sales pipeline selalu di update
Langkah terakhir yang perlu Anda perhatikan dalam membuat sales pipeline adalah memastikan bahwa sales pipeline Anda selalu terupdate. Dengan melakukan update, Anda dapat mengetahui berapa leads yang sudah dihubungi, diberikan proposal atau sedang menunggu keputusan. Selain itu, bagian manajemen juga akan lebih mudah memantau apa aktivitas penjualan yang sudah dilakukan para anggota timnya.
Dengan mengetahui tahapan dari sales pipeline dan cara-cara membuatnya, semoga hal ini dapat membantu Anda dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan perusahaan Anda.
Apabila Anda tidak ingin repot membuat sales pipeline secara manual dan melakukan update setiap saat, Anda bisa memanfaatkan tools sales softwaredalam bisnis Anda. Sales Software JALA.ai, menawarkan kemudahan dalam monitoring kinerja kegiatan penjualan, akses laporan penjualan secara real-time, sales pipeline yang terupdate secara otomatis dan bisa Anda akses kapanpun dan dimanapun. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana JALA.ai bisa menjadi partner Anda dalam mensukseskan kegiatan penjualan prusahaan Anda?